Laman

Selasa, 21 Juli 2009

MBAH SURIP

Popularitas saya di mata keluarga ternyata telah dikalahkan oleh seseorang yang bernama Mbah Surip. Lelaki tua berambut gimbal dan bersuara aneh itu menggeser saya sebagai figur yang paling dinanti-nantikan kehadirannya oleh istri dan anak-anak saya. Mereka dengan setia menunggui kehadiran si Mbah di layar kaca, sekedar untuk menontonnya bernyayi.

Saat tiba di rumah setelah seharian bekerja adalah momen yang membahagiakan siapa saja. Termasuk saya. Setiap pukul setengah enam sore saya tiba di rumah. Biasanya saya mendapatkan sambutan hangat dari segenap anggota keluarga. Peluk cium dan jabat tangan di pipi sudah pasti. Sebagai kepala keluarga dan satu-satunya tulang punggung pencari nafkah rasanya cukup pantas mendapatkan sambutan seperti itu.

Tetapi sejak kemunculan si Mbah berambut rasta tadi, kehangatan kami agak berkurang. Pernah suatu sore, waktu pulang dari bekerja, ada pemandangan yang membuat saya sedikit jengkel bercampur geli. Anak-anak, istri dan pembantu duduk manis di ruang keluarga sedang asyik menonton televisi tanpa mengacuhkan kehadiran saya. Benar adanya, ternyata mereka telah bersekongkol menyaksikan Mbah Surip yang sedang bernyanyi !

Sebagai kepala pemerintahan di lingkup paling kecil saya tidak boleh menyerah begitu saja. Situasi ini harus segera diatasi. Popularitas saya harus segera didongkrak. Terinspirasi jurus “memanfaatkan kekuatan lawan”, maka saya beli kaset VCD tokoh kita ini, memutarnya di rumah dan menontonnya bareng-bareng dengan segenap anggota keluarga sampai bosan.

Strategi ini ternyata berhasil. Selang tiga atau empat hari kemudian, popularitas saya naik kembali. Kepulangan saya dari kantor disambut kehangatan seperti sedia kala. Bahkan lebih dari sebelumnya. Terima kasih Mbah Surip, Anda telah memberikan pelajaran berharga kepada kami tentang sebuah romantika dalam berkeluarga. "Tak gendong kemana-mana……"

2 comments:

Dedi Ristanto mengatakan...

Wah mantap mas strategi-nya... bisa di contoh nih... tapi persoalan tikus di rumah kontrakan dan di rumah dinas di padang ada kemiripan tapi solusinya beda

Setya Budi Eko M. mengatakan...

Terima kasih Pak, bisa sharing bgmn mengatasi masalah tikus di rumah dinas tsb ?

Posting Komentar