Laman

Kamis, 16 Juli 2009

BURUNG

Bagi saya, salah satu makhluk terindah di dunia ini adalah burung. Kekaguman saya terhadap binatang yang satu ini melebihi kekaguman saya pada hewan-heman lain, seperti pada kuda yang biasanya difavoritkan orang, termasuk oleh seorang mantan cawapres pada Pilpres 2009 lalu.

Kekaguman saya tidak lantas menjadikan saya begitu bernafsu untuk berburu, mencari dan kemudian mengkoleksi objek yang saya kagumi itu. Saya sendiri di rumah tak punya burung, kecuali yang satu itu. Saya hanya kagum, sama seperti kekaguman saya akan indahnya alam bawah laut di Bunaken sana.

Dulu, waktu saya masih kecil dan tinggal di kampung, setiap pagi saya bisa mendengarkan suara-suara merdu burung berkicau bersahut-sahutan di halaman belakang rumah. Burung-burung ini adalah burung bebas, bukan yang dikerangkeng dalam sangkar. Menjelang musim hujan, biasa juga saya jumpai burung-burung apa saja terutama keluarga belibis : kuntul, blekok, dll yang sedang latihan “baris berbaris” dan ini jumlahnya ribuan. Hingga ada istilah “holobis kuntul baris” yang kira-kira maknanya terkait dengan kegiatan yang melibatkan banyak orang yang mengharuskan kerjasama/gotong royong antar anggota.

Sekarang, menyaksikan burung berbaris dan mendengarkan suara alami mereka bagi saya adalah sebuah kemewahan.

0 comments:

Posting Komentar