Di dalam masjid tempat saya bekerja tertulis anjuran seperti tersebut pada judul di atas. Jelas anjuran itu pasti akibat dari banyaknya pemilik HP yang lupa mematikan ketika hendak shalat. Maka di tengah orang-orang yang berusaha khusuk dalam shalatnya, aneka ringtone meraung-raung bersahutan. Mulai dari alunan musik hingga suara-suara lucu yang membangkitkan gelak tawa.
Jumat, 28 Agustus 2009
Senin, 17 Agustus 2009
MAKNA AGUSTUSAN MENURUT PAK HABIB
Pak Habib Kuncoro, sesepuh RW XIII, malam kemarin berpenampilan istimewa. Lelaki berusia 60 tahun yang biasanya mengenakan baju koko tua dan sarung yang sudah tidak cerah lagi warnanya ini tampil ngejreng. Berkemeja batik coklat tua dipadu dengan celana gelap. Setrikaannya setajam pisau buatan Korea. Diterangi lampu mercury, busana yang dikenakan beliau dari kejauhan kelihatan berkilat-kilat. Malam ini memang agak penting : malam puncak peringatan 17 Agustus di RW XIII Kelurahan Padangsari Banyumanik.
Kamis, 13 Agustus 2009
TAK PEDULI UNTUNG-RUGI
Saya percaya di dunia ini ada orang-orang yang mau melakukan hal-hal penting tanpa mempedulikan untung-rugi. Dan itu dilakukannya dengan sungguh-sungguh. Dengan sepenuh jiwa. Meski tidak ada yang melihat atau membayar.
Sebut saja Pak Widodo, Ketua RT di tempat saya tinggal. Pensiunan Dinas Pariwisata Propinsi Jateng ini punya ritual khusus setiap pagi. Usai shalat shubuh, beliau punya kebiasaan jalan-jalan keliling kampung dan memunguti sampah. Saya sering memergoki beliau mengambili kertas, plastik atau dedaunan kering yang jatuh dan memasukkannya ke dalam tong sampah di pinggir jalan.
Sebut saja Pak Widodo, Ketua RT di tempat saya tinggal. Pensiunan Dinas Pariwisata Propinsi Jateng ini punya ritual khusus setiap pagi. Usai shalat shubuh, beliau punya kebiasaan jalan-jalan keliling kampung dan memunguti sampah. Saya sering memergoki beliau mengambili kertas, plastik atau dedaunan kering yang jatuh dan memasukkannya ke dalam tong sampah di pinggir jalan.
Selasa, 04 Agustus 2009
TERJEBAK DI KAMAR HOTEL
Gara-gara kasus Prita, saya jadi tidak berani terus terang. Ini semata-mata untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak bermutu seperti dialami Mbak Prita. Berurusan dengan aparat karena dilaporkan mencemarkan nama baik. Karenanya, nama dan tempat peristiwa saya rahasiakan. Padahal yang saya ceritakan kali ini hanyalah sebuah fakta belaka.