Laman

Kamis, 13 Agustus 2009

TAK PEDULI UNTUNG-RUGI

Saya percaya di dunia ini ada orang-orang yang mau melakukan hal-hal penting tanpa mempedulikan untung-rugi. Dan itu dilakukannya dengan sungguh-sungguh. Dengan sepenuh jiwa. Meski tidak ada yang melihat atau membayar.

Sebut saja Pak Widodo, Ketua RT di tempat saya tinggal. Pensiunan Dinas Pariwisata Propinsi Jateng ini punya ritual khusus setiap pagi. Usai shalat shubuh, beliau punya kebiasaan jalan-jalan keliling kampung dan memunguti sampah. Saya sering memergoki beliau mengambili kertas, plastik atau dedaunan kering yang jatuh dan memasukkannya ke dalam tong sampah di pinggir jalan.

Karena malu, saya perintahkan istri bangun lebih pagi untuk menyapu jalan depan rumah. Supaya kalau Pak RT lewat, beliau tidak menemukan apa-apa kecuali aspal yang sudah bersih dan legam mengkilat.

Adalagi kawan saya, Kang Ade, seorang petani strawberry yang tinggal di Lembang. Disamping sebagai petani yang memasok kebutuhan beberapa supermarket di kota Bandung, beliau juga menyediakan pendidikan gratis kepada anak-anak tidak mampu di rumahnya.

Sebagian besar anak-anak itu berasal dari sekitar rumahnya. Sebagian lagi malah ada yang dari daerah-daerah miskin di Jawa Tengah. Tidak hanya sekolahnya yang gratis, tapi juga makan, pemondokan dan kebutuhan minimum lainnya. Bagi anak-anak yang sudah agak dewasa, dapat ikut bekerja di kebun dan untuk itu mereka digaji.

Lain lagi dengan Mas Hery sepupu saya di Surabaya. Seorang guru sekolah menengah yang punya kemampuan di bidang pengobatan. Maka dia dengan sepenuh hati memberikan bantuan penyembuhan kepada siapa saja yang membutuhkan. Tanpa biaya.

0 comments:

Posting Komentar