Laman

Jumat, 28 Agustus 2009

"BILA HENDAK SHALAT, HP HARAP DIMATIKAN"

Di dalam masjid tempat saya bekerja tertulis anjuran seperti tersebut pada judul di atas. Jelas anjuran itu pasti akibat dari banyaknya pemilik HP yang lupa mematikan ketika hendak shalat. Maka di tengah orang-orang yang berusaha khusuk dalam shalatnya, aneka ringtone meraung-raung bersahutan. Mulai dari alunan musik hingga suara-suara lucu yang membangkitkan gelak tawa.

Karena banyak kran tetap ngocor, di suatu tempat wudlu pernah saya dapati anjuran “Selesai Wudlu Kran Harap Dimatikan”. Mematikan kran setelah tidak digunakan adalah prosedur yang sangat sederhana. Mestinya sudah otomatis. Namun masih ada saja yang mengganggap sepele masalah ini.

Di beberapa instansi saya sering menjumpai anjuran : “Tamu Harap Lapor”. Tentu ini disebabkan selama ini banyak tamu datang nyelonong saja masuk ke dalam. Padahal ini pekarangan orang. Masuk rumah orang saja harus kulonuwun apalagi ini masuk perkantoran. Begitu kira-kira pesan anjuran ini.

Lain lagi yang saya alami ketika masuk ke toilet umum. Sering saya temui anjuran “Habis Kencing Harap Diguyur”. Jelas anjuran itu pasti akibat dari banyaknya pengencing yang lupa mengguyur bahkan kencingnya sendiri. Keterlaluan sekali.

Tidak hanya di toilet umum, di hotel-hotel berbintangpun beberapa kali saya lihat ada anjuran “Dilarang Membuang Tissue dan Softex di Sini”. Pengelola hotel mungkin sering mengalami masalah serius dalam hal sanitasi. Air mampet gara-gara banyak tissue dan softex di sana.

Akibat banyak orang kencing sembarangan, di tempat-tempat tertentu pernah saya temui anjuran “Dilarang Kencing Disini”. Mungkin karena jengkel dengan pengencing yang bandel malah ada yang menambahi anjuran dengan kata-kata kasar “Kecuali Anjing!”.

Jadi, barangsiapa yang kencing sembarangan, sama derajatnya dengan binatang yang suka menggonggong !

0 comments:

Posting Komentar